11. AGUS ANGKRIWAN
A. Group
Usaha yang Dimiliki atau Terafiliasi : Tulus Group
B. Posisi
Penting Di Beberapa Perusahaan Ternama :
No
|
Nama
Perusahaan
|
Posisi
|
Bidang
Usaha
|
Group
Usaha
|
1.
|
PT. Tulus Tri Tunggal
|
President Director
|
Rattan & Woodbased Industry
|
Tulus
|
2.
|
PT. Angzland Indonesia
|
President Director
|
Real Estate & Property
|
Tulus
|
3.
|
PT. Tulus Agro Surabaya
|
President Director
|
Coconut Products
|
Tulus
|
C. Jumlah Perusahaan yang Dimiliki : 9 Perusahaan
Berikut Perusahaan Afiliasinya
D. Bidang Usaha yang Dimasuki :
-Industri Berbasis Kehutanan
Rattan, Furniture, wood Products, Veneer Tapes
-Agroindustri
Coconut
Products
-Properti
Pengembang
Real Estate, Ruko &
Pergudangan Perdagangan &
Distribusi
E. Total
Income Per Tahun (Estimasi) :
2018
- Rp 2.450,0 Milyar
2017 -
Rp 2.250,0 Milyar
F. Alamat Perusahaan Induk (Holding Company) :
Kantor
Pusat
PT. Tulus Tri
Tunggal
Jl. Kapten
Darmo Sugondo No.232
Gresik
- Jawa Timur - Indonesia
Phone : (031)
3990001
Fax : (031)
3990002
E-mail
: info@tulus.com
Website : www.tulus.com
G. Daftar Perusahaan Ternama yang Dimiliki atau Terafiliasi :
a. Industri
-PT. TULUS TRI TUNGGAL
(Industri Rotan, Furniture, Wood
Products, Veneer Tapes)
b. Properti
-PT. ANGZLAND INDONESIA
(Real Estate & Properti lainnya)
-PT. ANGHAUZ SURABAYA
(Properti, Pergudangan,
Ruko)
c. Agroindustri
-PT. TULUS AGRO SURABAYA
(Coconut Products)
d. Perdagangan
dan Distribusi
-PT. TOGO JAYA
(Distribusi Rotan)
-PT. TULUS DWIJANI GORONTALO
(Distribusi
Produk Pertamina)
-PT. TULUS LANKA
-PT. ANGHAUZ INDONESIA
(Trading).
e. Bidang
Usaha Lainnya
-ANGHAUZ SINGAPORE PTE. LTD.
H. KINERJA
BISNIS :
Agus Angkriwan pendiri Tulus Group berasal dari
Toli-Toli, Sulawesi Tengah. Agus Hijrah ke Surabaya pada
1968 dengan bekerja di Toko Jaya, itulah awal kariernya. Toko itu dikelola oleh
kakaknya dan Eka Tjipta Widjaja pemilik Sinar Mas Group. Di toko yang menampung
dan menjual kopra dan rotan dari Sulawesi inilah, Agus mulai menggelindingkan
bisnisnya. Bahkan, took ini menjadi cikal bakal kelompok usahanya di kemudian
hari. Pasalnya, setelah kakaknya meninggal, toko itu diambil alih oleh Agus.
Kemudian lewat bendera CV.
Tulus Tri Tunggal, Agus Angkriwan pendiri Tulus Group mulai merintis bisnis
rotan pada 1980. Guna memayungi usahanya sebagai perantara jual beli rotan,
pada 1984, CV. Tulus Tri Tunggal dikembangkan menjadi Perseroan Terbatas.
Ketika itu, Agus sudah bisa membeli langsung rotan dari Sulawesi untuk dijual
ke pabrik-pabrik rotan di Surabaya.
Dalam perkembangannya,
bisnis Tulus Group berkembang pesat. Saat ini Tulus Group tercatat sebagai
produsen rotan terbesar di Jawa Timur. Bahkan, di industri rotan nasional,
Tulus Group memimpin pasar dengan penguasaan pangsa pasar 15% dari total pasar
produk rotan nasional. Jangkauan pasarnya pun meluas ke mancanegara yaitu ke
Filipina, Korea Selatan, sampai negara-negara kawasan Eropa. Dalam setahun tak
kurang dari 1.000 ton produk rotan Tulus Group di ekspor ke pasar mancanegara.
Tak heran, sekitar 70% pendapatan Tulus Group berasal dari industri rotannya.
Tulus Group juga memasuki
industri kayu dengan membuat daun pintu. Dengan memakai Merek Tulus Door (TD),
Tulus Group mampu menerobos pasar ekspor. Dikalangan pebinis properti, daun
pintu merek TD sudah sangat familiar. Namun untuk daun pintu ini, Tulus Group
lebih banyak menggarap pasar ekspor. Setiap bulannya ekspor daun pintu merek TD
mencapai 15 kontainer. 1 kontainer sendiri berisi 400 daun pintu dengan harga
per helai pintu US$ 25-45.
Setelah 13 tahun
mengekspor daun pintu ke berbagai Negara, saat ini Tulus Group tengah gencar
berpromosi untuk menggarap lebih aktif pasar local. Cakupan harga yang dipatok
untuk pasar local Rp 200.000-900.000 per helai daun pintu. Tulus Group sangat
optimistic dengan pasar daun pintu nasional. Sebagai gambaran, di Jawa Timur
saja ada 200 pengembang yang sudah menyatakan kesediaannya bekerja sama untuk
menggunakan daun pintu hasil produksi Tulus Group. Selain pasar Jawa Timur,
untuk bisnis daun pintu, Tulus Group melebarkan sayapnya ke Jakarta dengan
membuka showroom di Kelapa Gading dan Fatmawati.
Tulus Group terus
melakukan diversifikasi usaha antara lain dengan memasuki bisnis isolasi kertas
dan putty/VT, aksesori dan trading (jual beli suku cadang dan peralatan). Di bawah
bendera Tulus Group ada beberapa anak perusahaan, antara lain PT. Togo Jaya di
Gorontalo dan Menado yang membidangi bisnis rotan dan distribusi produk
Pertamina; PT. Tulus Dwijani Gorontalo (Distribusi Produk Pertamina), PT. Tulus
Agro Surabaya (Perkebunan Kelapa sawit); PT. Anghauz Indonesia (Properti), dan
PT. Anghauz Surabaya (Properti, Pergudangan, Ruko). Di kalangan pebisnis
properti di Surabaya, Tulus Group cukup diperhitungkan. Proyeknya antara lain
Antropolis I-III di Surabaya.
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar