Pages - Menu

Popular Posts

2 Januari 2019

Konglomerat Adaro Group & Kinerja Bisnisnya

  

2. ADARO GROUP

 


HOLDING COMPANY               : PT. ADARO ENERGY Tbk.

A l a m a t  : 



Kantor Pusat
Menara Karya, 23rd Floor
Jalan H.R. Rasuna Said Block X-5, 
Kav. 1-2
Jakarta 12950, Indonesia
Phone  :  (021) 521-1265, 2553-3040
Fax      :  (021) 5794-4687, 5794-4648
Website: www.adaro.com
Jumlah Anak Perusahaan & :  15 Perusahaan   
Perusahaan Afiliasinya

Bidang Usaha

Pertambangan, Perdagangan, Peternakan,
Transportasi Laut, Jasa Investasi, Kontraktor

Pemegang Saham :
a. PT. Adaro Strategic Investments
b. GS NY SEG AC-Lockup Account       
c. UBS AG Singapore
d. Citibank Hongkong
e. PT. Saratoga Capital
f. Publik      

Dewan Komisaris :

Presiden Komisaris 
Mr. Edwin Soeryadjaya

Wakil Presiden Komisaris
Mr. Theodore Permadi Rachmat

Komisaris
Ms. Arini Saraswaty Subianto
Mr. Palgunadi Tatit Setyawan
Mr. Raden Pardede

Dewan Direksi

Presiden Direktur
Mr. Garibaldi Thohir                                            

Wakil Presiden Direktur
 Mr. Christian Ariano Rachmat                        

Direktur
Mr. Chia Ah Hoo
Mr. David Tendian
Mr. M. Syah Indra Aman
Mr. Julius Aslan
                                     
DAFTAR ANAK PERUSAHAAN & PERUSAHAAN AFILIASINYA :
A. Pertambangan
     -PT. ADARO ENERGY Tbk. 
            (Holding Company)
     -PT. ALAM TRI ABADI,
     -PT. ADARO INDONESIA
B. Perdagangan
     - COALTRADE SERVICES 
         INTERNATIONAL PTD LTD.

C. Jasa Kontraktor
      -  PT. SAPTA INDRA SEJATI 
              (Contractor)

D. Terminal Batubara
     -PT. INDONESIA BULK TERMINAL

E. Pembangkit Listrik
     -PT. MAKMUR SEJAHTERA WISESA
     -PT. ADARO POWER

F. Pengerukan Muara Sungai Barito 
    dan Pengelola tol Sungai
    -PT. SARANA DAYA MANDIRI 
           (Pengerukan Muara Sungai Barito)
G.Transportasi Laut
    -PT. MARITIM BARITO PERKASA
    -PT. HARAPAN BAHTERA INTERNUSA
H. Peternakan ( Sapi Unggul Jenis Brahman Cross)
      -PT. FAJAR INDO MANDIRI SEJAHTERA

I. Jasa Investasi

    -PT. TRIPUTA INVESTINDO ARYA

    -PT. TRINUGRAHA THOHIR

    -PT. PERSADA CAPITAL INVESTAMA

 

 

 

KINERJA BISNIS

 

A.Latar Belakang

PT. Adaro Energy merupakan induk perusahaan dari Adaro Grup yang usahanya bergerak dalam pertambangan dan perdagangan batubara. Awalnya perusahaan tersebut bernama PT. Padang Karunia yang didirikan tahun 2004 oleh Garibaldi Thohir. Namun tahun 2008 PT. Padang Karunia berubah nama menjadi PT. Adaro Energy dan sekaligus mendaftarkan diri di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan Publik, dengan mencatatkan 32 miliar sahamnya di Bursa Efek Indonesia yang berasal dari penawaran 11 miliar saham perusahaan (35%) . PT. Adaro Energy Tbk. merupakan produsen batubara termal kedua terbesar di Indonesia yang mengoperasikan tambang batubara tunggal dan pemasok yang signifikan bagi pasar batubara termal global yang menggunakan transportasi laut. Saat ini kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan tersebut kurang lebih sebesar 45 juta ton per tahun, direncanakan akan meningkatkan kapasitasnya tersebut hingga mencapai 80 juta ton per tahun. Sementara itu, sumber daya dan cadangan mineral batubara yang dimiliki PT. Adaro Energy Tbk. dapat dilihat pada tabel dibawah ini


Tabel- 2.1.
Sumber daya dan cadangan mineral batubara milik PT. Adaro Energy Tbk.
Sumber Daya
Cadangan
Jarak
Pengeboran
<250
>250<500
>500<1000
Jumlah (Juta Ton)
IN-SITU
Dapat Diperoleh
Terukur (Juta Ton)
Terkira (Juta Ton)
Tereka (Juta Ton)
Terbukti
(Juta Ton)
Terkira
(Juta Ton)
Total
(Juta Ton)
Lokasi
Tutupan
695
705
825
2.225
459
167
626
588
Wara I
292
268
337
897
212
92
304
282
Wara 2
118
134
110
362
-
-
-
-
Total
1.105
1.107
1.272
3.484
671
259
930
870

Sumber : PT. Adaro Energy Tbk.

 

B. Perkembangan Usaha

PT. Adaro Energy Tbk. memiliki beberapa anak perusahaan diantaranya PT. Adaro Indonesia, Coaltrade Services International Pte. Ltd., PT. Indonesia Bulk Terminal (IBT) dan PT. Saptaindera Sejati (SIS). PT Adaro Indonesia, salah satu anak perusahaan yang penambangannya beroperasi pada tahun 1992 di area sumber batubara di Desa Tanjung, provinsi Kalimantan Selatan. Adaro beroperasi atas dasar Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B, Coal Cooperation Agreement – CCA) generasi pertama dengan Pemerintah Indonesia, yang berlaku sampai tahun 2022, dimana hak yang diberikan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama.

 

PT. Adaro Indonesia memasok sebagian besar batubara secara langsung kepada pelanggan pemakai dan sisanya dijual melalui perusahaan perdagangan. Saat ini Adaro melayani 41 pelanggan yang tersebar di 17 negara. Hampir seluruh para pelanggan ini merupakan perusahaan yang memakai tenaga listrik berkualitas tinggi. Adaro Indonesia juga merupakan pemasok batubara yang terbesar untuk pasar domestik, dengan menyediakan sekitar 9,6 juta ton, atau 20% dari total permintaan domestik tahun 2016. Dari total penjualan tahun tersebut, 29% dari total penjualan Adaro Indonesia ditujukan kepada pelanggan domestik sedangkan sisanya sebesar 71% adalah untuk pelanggan internasional.

 

Coaltrade Services International Pte. Ltd adalah perusahaan perdagangan batubara internasional yang didirikan di Singapura tahun 2000 dalam rangka mendukung pertumbuhan perdagnagan batubara di pasar internasional. Adapun aktifitas utamanya adalah :

 

- Perdagangan Batubara

- Sebagai Agen/perwakilan untuk para produsen dan pelanggan

- Menediakan jasa teknis dan jasa konsultasi atas pembakaran batubara

- Menediakan pengiriman dan jasa logistic untuk penyediaan dan pemasokan batubara

 

Sementara itu, PT. Indonesia Bulk Terminal merupakan operator dari pengguna Pulau Laut Terminal batubara dari ujung selatan pulau laut yang dapat menghasilkan throughput sebesar 12 juta ton per tahun dan menampung kapal sampai dengan 80.000 DWT. Terminal ini dapat menampung delapan stockpile dengan total kapasitas 800.000 ton batubara dan sistem stockpile reclaiming yang dapat menghasilkan blending batubara secara tepat dari stockpile lainnya untuk memenuhi spesifikasi pelangganan secara akurat. Terminal ini juga merupakan lokasi yang ideal untuk perakitan kargo produksi batubara dari produsen kecil dan para trader.

 

Sedangkan PT. Saptaindra Sejati (SIS) merupakan perusahaan yang menyediakan berbagai macam jasa penambangan batubara termasuk eksplorasi, penggalian, trasportasi dan dukungan logistik, overburden removal dan jasa kontraktor penambangan. Perusahaan tersebut mulai beroperasi pada tahun 2002. Saat ini PT. SIS menangani kontrak penambangan batubara bagi enam perusahaan penambangan batubara di Kalimantan, yaitu PT. Adaro Indonesia, PT. Borneo Indo Bara dan PT. Sumber Kurnia Buana di provinsi Kalimantan Selatan dan PT. Berau Coal, PT. Interex Sacra Raya dan PT Indomining di provinsi Kalimantan Timur. Atas kontrak tersebut, Perusahaan menyediakan tenaga kerja, peralatan, dan bahan untuk pemindahan lapisan tanah penutup (overburden removal), penambangan batubara, dan pengangkutan batubara maupun lapisan tanah penutup (overburden). PT. SIS saat ini menangani sekitar 21% produksi PT. Adaro Indonesia. dan berencana untuk secara bertahap meningkatkan produksi menjadi 50% dari produksi Adaro di masa depan.

 

Di sisi lain, lima pemegang saham utama PT. Adaro Energy Tbk. yang merupakan holding company dari Adaro Group, pada Juli 2009 menggabungkan (merger) kepemilikan sahamnya di PT. Adaro Energy Tbk. di bawah satu payung PT. Adaro Strategic Investments (ASI). Transaksi ini menelan dana sebesar Rp 15,73 triliun. Merger ini merupakan bagian dari strategi 5 pemegang saham pengendali utama perseroan tersebut.

Lima pemegang saham yang dimaksud adalah Theodore Permadi Rachmat alias Teddy Rachmat melalui PT. Triputra Investindo Arya, Benny Subianto melalui PT. Persada Capital Investama, Garibaldi Thohir melalui kepemilikan pribadi dan PT. Trinugraha Thohir, serta Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Salahudin Uno melalui PT. Saratoga Capital.

Tujuan utama dari restrukturisasi ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan mempererat hubungan keterikatan dalam pengambilan keputusan serta meningkatkan kesinambungan dan komitmen diantara pemegang saham utama guna mendorong terciptanya Perseroan yang lebih besar dan lebih baik, demikian menurut sumber  Adaro. Setelah merger, PT. ASI akan menguasai 43,91% saham PT. Adaro Energy Tbk.
Presiden Direktur Adaro Energy Tbk. Garibaldi Thohir, mengatakan kondisi pasar batubara yang membaik pada 2016 mendukung kinerja operasi maupun keuangan perseroan. Adaro berhasil mencapai target dan mencatat kemajuan-kemajuan yang signifikan selama tahun 2016. Kinerja yang kuat memungkinkan perseroan untuk membayar dividen lebih dari US$ 101 juta untuk tahun 2016.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST),  para pemegang saham Adaro Energy Tbk. menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan dan laporan keuangan konsolidasi tahun buku 2016 serta memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas segala tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2016. Para pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2016 untuk keperluan-keperluan yang telah disetujui. Sejumlah US$3,35 juta akan digunakan sebagai dana cadangan, sesuai dengan ketentuan Pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007.
Sebesar US$ 101,08 juta, atau 30% dari laba, akan digunakan untuk pembayaran dividen tunai, termasuk dividen tunai interim sebesar US$60,77 juta yang telah dibayarkan pada 13 Januari 2017. Sisanya sebesar US$40,30 juta akan didistribusikan untuk pembayaran dividen tunai final. Sebesar US$ 230,20 juta akan dimasukkan sebagai laba ditahan.

Akan Melakukan Diversifikasi Bisnis
PT. Adaro Energy Tbk. sebagai salah satu produsen batubara utama di Indonesia harus memutar strategi dengan tak lagi bertumpu pada bahan bakar fosil tersebut. Memang, masa keemasan batubara mencapai puncaknya pada periode 2010-2012, di mana posisi harga salah satu komoditas energi itu mencapai kisaran US$ 100/ton. Untuk harga tertinggi batubara Newcastle Intercontinental Exchange (ICE) mencapai US$ 139/ton pada 2011. Tetapi harga batubara acuan (HBA) per Januari 2016 hanya mencapai US$ 53,2 per ton, anjlok 16,67% year-on-year, dan menjadi posisi paling rendah sejak 2009.

Pihak PT. Adaro Energy Tbk.menuturkan, bisnis pertambangan batubara Adaro terkena tekanan akibat pelemahan harga komoditas. Kondisi terus melemahnya harga komoditas, sambungnya, dinilai tidak mudah bagi pelaku bisnis  pertambangan. Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir atau yang akrab disapa Boy Thohir, mengatakan perseroan bakal segera bertransformasi.

Presdir Adaro  pesimistis industri batubara akan sulit mengulang era keemasan saat super cycle pada periode 2010-2012 dulu. Masa keemasan itu sudah berakhir. Perseroan melihat ada potensi bisnis yang lebih besar ketimbang bertahan di industri tambang batubara. Menurutnya, bakal ada super cycle lainnya di Indonesia, yakni megaproyek pembangunan pembangkit listrik sebesar 35.000 megawatt. Itu adalah proyek besar yang mungkin hanya hadir 100 tahun sekali, kata Presdir Adaro.

Melorotnya sektor tambang batubara, membuat manajemen Adaro mulai melirik sektor lain yang lebih memiliki prospek demi bertahan tatkala masih suramnya harga komoditas. Salah satu motor pertumbuhan perusahaan adalah jasa pertambangan dan logistik yang terus melakukan peningkatan usaha. Saat ini jasa pertambangan dan logistik sebagian besar mendukung usaha Adaro, dalam jangka panjang, divisi usaha ini memiliki prospek yang menjanjikan. Usaha logistik akan berperan penting mendukung program ekspansi ketenagalistrikan 35.000 MW dan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih lanjut.

Sebagai tahap awal pengembangan bisnis logistik, pada 11 September 2015, Adaro menandatangani perjanjian kerjasama strategis dengan PT. Pertamina (Persero) untuk pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan optimisasi infrastruktur bahan bakar Adaro. Kerjasama strategis antara Adaro dengan Pertamina ini sejalan dengan inisiatif untuk meningkatkan ketahanan energi nasional. Kerjasama di bidang infrastruktur, transportasi dan pemenuhan kebutuhan BBM (Biosolar) akan berlangsung selama 7 tahun, terhitung sejak 1 November 2015 hingga 1 Oktober 2022.

Kesepakatan kerjasama meliputi dua hal, pertama kerjasama Fuel Supply Agreement (FSA), yaitu kerjasama pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) Biosolar untuk kegiatan  Adaro Energy dan afiliasinya. Volume jual beli BBM sesuai yang disepakati adalah sekitar 400.000 - 550.000 KL/tahun.

Kedua, kerjasama Fuel Facilities Agreement (FFA), yaitu kerjasama sewa dan pemanfaatan Terminal BBM milik IBT di Mekar Putih, Pulau Laut, Kota Baru, Kalimantan Selatan, yang terdiri dari empat storage tanks dengan kapasitas total sebesar 70.000 KL/tahun dan dan dua jetty dengan kapasitas 1,4 juta KL/ tahun.

Bisnis Adaro Group makin berkembang dengan mendirikan PT. Adaro Power pada 2010, sebagai kendaraan strategis untuk ikut aktif dalam pengembangan proyek pembangkit listrik di Indonesia. Adaro Group berkeinginan untuk menjadi pemain utama di sektor listrik Indonesia, dan menjaga bisnis batubaranya tetap eksis lewat suplai ke pembangkit listrik (PLTU).

Saat ini, Adaro ikut ambil bagian dalam program pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Proyek kelistrikan 35.000 MW) menjadi proyek listrik terbesar dalam sejarah 72 tahun Indonesia merdeka. Lewat bisnis pembangkit listriknya, Adaro Group saat ini memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 60 MW di Kalimantan Selatan, dan tengah membangun dua proyek PLTU berkapasitas 200 MW dan 2.000 MW di dalam negeri yang ditargetkan beroperasi pada 2019 dan 2020.

Perjalanan bisnis Adaro Group  tidak selalu mulus. Inovasi baru harus terus dilakukan untuk bisa bertahan di bisnis tersebut, apalagi pesaing makin bertambah. Ke depan,  Adaro Group siap untuk berinvestasi ke energi alternatif di luar batubara, seperti membangun pembangkit listrik berbahan bakar gas atau energi terbarukan seperti matahari dan biomass. Sekarang Adaro Group telah bertransformasi menjadi produsen energi terintegrasi di Indonesia, yang menciptakan nilai berkelanjutan dari batubara.

Saat ini  bisnis Adaro Group semakin berkembang dengan delapan pilar utama: Adaro Mining, Adaro Services, Adaro Logistics, Adaro Power, Adaro Land, Adaro Water, Adaro Capital, dan Adaro Foundation. 

Salah satu petinggi Adaro Group yaitu Erick Tohir saat ini aktif terjun ke dunia politik. Erick saat ini menjadi Ketua Tim Sukses Capres-Cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konglomerat Aneka Tambang Group & Kinerja Bisnisnya

8. ANEKA TAMBANG GROUP HOLDING COMPANY :   PT. ANEKA TAMBANG Tbk.       A l a m a t   : Kantor Pusat Gedung Aneka Tam...