Kinerja Bisnis 100 Perusahaan Konglomerat Utama Indonesia, 2019
Assalamualaikum salam sejahtera untuk kita semua.
Salam
kenal untuk para Blogger terutama yang aktif di komunitas bisnis baik
itu pelaku, pemerhati dan stakeholders lainnya. Selain itu kajian ini
juga sangat bermanfaat untuk semua kalangan yang ingin mengetahui
gambaran lengkap pelaku bisnis Indonesia yang selama ini aktif dalam
pengembangan bisnis di Indonesia.
Para pelaku bisnis yang saat ini aktif berbisnis dan mengembangkan bisnisnya di Indonesia
tersebut, umumnya memiliki banyak perusahaan yang aktif di berbagai
bidang usaha. Karena banyaknya perusahaan dan bidang usaha yang
dimasukinya, maka para pelaku bisnis ini biasa disebut Konglomerat.
Untuk
bahan referensi dalam pengembangan usaha atau sebatas untuk menambah
wawasan terkait dengan peta bisnis di Indobesia, maka untuk para sahabat
Blogger, saya akan mempublikasikan hasil riset dan kajian yang saya
lakukan dengan Tim yang tergabung dalam Group INDONESIA TUJUAN INVESTASI
TERBAIK & TERPERCAYA (ITI2T).
Demikianlah, mudah-mudahan isi kajian ini bermanfaat untuk semua Sahabat Blogger dimanapun berada.
Bogor, 28 Desember 2018
Drs. Edwin Hidayat
Koordinator Group ITI2T
Berikut ini kami sajikan format gambaran dari Profil 100 Group Konglomerasi Bisnis Top Di Indonesia:
1. ABC GROUP
2. ADARO
GROUP
3. AGUNG SEDAYU GROUP
4. AGUNG PODOMORO GROUP
5. ALDIRON HERO GROUP
6. ALFAMART GROUP
7. ANEKA KIMIA RAYA GROUP
8. ARGO MANUNGGAL GROUP
9. ARPENI
PRATAMA GROUP
10. ARTHA
GRAHA GROUP .
11. ASTRA
INTERNATIONAL GROUP
12. AUSTINDO
GROUP
13. BAKRIE
GROUP
14. BANGUN
TJIPTA SARANA GROUP
15. BAYAN
GROUP
16. BARITO
PACIFIC GROUP
17. BERLIAN LAJU TANKER GROUP
18. BLUE BIRD
GROUP
19. BOSOWA
GROUP
20. CERES GROUP
21. CHAIRUL
TANJUNG (CT) GROUP
22. CHAROEN
POKPHAND GROUP
23. CILIANDRA
GROUP
24. CIPTA
CAKRA MURDAYA (CCM) GROUP
25. CIPUTRA
GROUP
26. CITRAMAS
GROUP
27. DEXA
MEDICA GROUP
28. DHARMALA (INTILAND) GROUP .
29. DJARUM GROUP
30. ELANG MAHKOTA GROUP
31. GADJAH
TUNGGAL GROUP
32. GARUDAFOOD
GROUP
33. GEMALA
(WANANDI) GROUP
34. GUDANG
GARAM GROUP
35. GUNUNG SEWU (Duta Anggada) GROUP
36. HERO GROUP
37. HARUM
ENERGY GROUP
38. HUMPUSS
GROUP
39. IMORA
GROUP
40. INDIKA
GROUP
41. INDORAMA
GROUP
42. INDOPRIMA
(INDOSPRING) GROUP
43. JABABEKA GROUP
44. JAN DARMADI GROUP
45. JAPFA
COMFEED GROUP
46. JAWA POS
GROUP
47. KALBE FARMA GROUP
48. KALLA GROUP
49. KAPAL API
GROUP
50. KAWAN
LAMA GROUP
51. KEDAUNG GROUP
52. KEM CHICKS (BOB SADINO) GROUP
53. KOMPAS GRAMEDIA GROUP
54. KONIMEX GROUP
55. KRAMA YUDHA GROUP
56. LAUTAN LUAS GROUP
57. LION AIR GROUP
58. LIPPO GROUP
59. MARTHA TILAAR GROUP
60. MASPION GROUP
61. MAYORA
GROUP
62. MEDIA NUSANTARA CITRA (MNC) GROUP
63. MEDCO GROUP
64. MEGAPOLITAN GROUP
65. MITRA RAJASA GROUP
66. MULIA GROUP
67. MUSIM MAS GROUP
68. MUSTIKA RATU GROUP
69. NAPAN GROUP
70. NATIONAL PANASONIC GROUP
71. NUGRA SANTANA GROUP
72. OMETRACO GROUP
73. PAKUWON JATI GROUP
74. PANIN GROUP
75. PEMBANGUNAN JAYA GROUP
76. RAJA GARUDA MAS GROUP
77. RAJAWALI GROUP
78. RAMAYANA LESTARI SENTOSA GROUP
79. REKSO GROUP
80. RISJADSON GROUP
81. RODAMAS GROUP
82. SAHID GROUP
83. SALIM GROUP
84. SAMPOERNA STRATEGIC GROUP
85. SANBE FARMA GROUP
86. SARATOGA GROUP
87. SEKAR GROUP
88. SINAR MAS GROUP
89. SAMUDERA INDONESIA (SOEDARPO) GROUP
90.
SOHO FARMASI GROUP
91. SUMMARECON GROUP
92. SUNGAI BUDI GROUP
93.
TEMPO SCAN PACIFIC GROUP
94. TIGARAKSA SATRIA GROUP
95. TRADA MARITIME GROUP
96. TRAKINDO GROUP
97. TRIPUTRA GROUP
98. TUNAS RIDEAN GROUP
99. WILMAR GROUP
100. WINGS GROUP
1. ABC
GROUP
HOLDING COMPANY : PT. INTERNATIONAL CHEMICAL
INDUSTRY CO., LTD.
(INTERCALLIN)
A l a m a t :
Kantor Pusat :
Jl. Daan Mogot Km. 11, Kedaung,
Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat
Phone : (021) 6190708, Fax : (021) 6191227
Jumlah Anak Perusahaan & : 70 Perusahaan
Perusahaan Afiliasinya
Bidang Usaha :
- Industri
Food &
beverages industry, drycell battery mfg,
enamel
& aluminium house ware mfg,
metal can making & printing, plastic bottling industry, tooth paste industry,
offset graphic printing, crystal resonator component industry, pressure lamp,
metal can making & printing, plastic bottling industry, tooth paste industry,
offset graphic printing, crystal resonator component industry, pressure lamp,
metal industry, pulp industry
- Forestry
Timber
estate
- Tourism & Entertainment
Travel agent- Tourism & Entertainment
Pemegang Saham :
a. PT. Artapura Adipura
b. Mr. Hamid Djojonegoro
c. Mr. Husain Djojonegoro
d. Mr. Pudjiono Djojonegoro
e. Mr. Chu Pak
Hway
f. Mr. Amin Halim
g. Ms. Kumalawati
h. Mr. Rudy Tandiono
i. Mr. Koesnady Salim
j. Mr. Sugiharto Sudarmadji
k. Mr. Kamil Sutanto
l. PT. Multijaya Abadi Semesta
m. PT. Anugrahtama Swadaya Mandiri
n. PT. Mega Indopacific Sejati
o. PT. Harmoni Jaya Makmur
p. PT. Primamitra Aneka Investment
Dewan Komisaris :
Presiden Komisaris
Mr. Pudjiono
Djojonegoro
Komisaris
Mr. Hendro
Luhur
Mr. Kusuma
Luhur
Dewan Direksi :
Presiden Direktur
Mr. Husain Djojonegoro
Other Key Person :
Mr. Hamid Djojonegoro
Mr. Hamid Djojonegoro
Mr. Rudi Tandiono
DAFTAR ANAK PERUSAHAAN & PERUSAHAAN AFILIASINYA :
A. Industri Kimia
- PT. EVERBRIGHT BATTERY FACTORY
(Drycell Battery Manufacturing)
- PT. EVERBRIGHT BATTERY FACTORY
(Drycell Battery Manufacturing)
- PT. HARI TERANG METAL CO. LTD.
- PT.
INTERNATIONAL CHEMICAL INDUSTRY CO. LTD.
(Holding company, ABC Drycell Battery
Mfg.)
- PT.
FDIC INTERCALLIN
(Drycell Battery Manufacturing)
(Drycell Battery Manufacturing)
B. Industri Makanan dan
Minuman
- PT. ABC PRESIDENT ENTERPRISES
INDONESIA
INDONESIA
- PT. HEINZ ABC INDONESIA
(Food & Beverages Industry)
(Food & Beverages Industry)
- PT. PERINDUSTRIAN BAPAK JENGGOT
(Wine Processing Industry)
(Wine Processing Industry)
- PT. ARTHA MILENIA PANGAN MAKMUR
- PT. ASIA
HEALTH ENERGY BEVERAGE
- PT. ASIA
SEJAHTERA PERDANA
PHARMACEUTICAL
PHARMACEUTICAL
- PT. ASIATIC UNION PERDANA
- PT. DARMEX OIL AND FATS
- PT. EMBASE PRIMA FOOD
- PT. INDO EVERGREEN AGRO BUSINESS
CORPORATION
CORPORATION
(Canned
Mushroom Industry)
- PT. PANGAN MAS INTI PERSADA
- PT. SIDOARDJO CIPTANUSA FOOD
INDUSTRY
INDUSTRY
- PT. ULTRA PRIMA PANGAN MAKMUR
- PT. UNI DAJAJA
- PT. DJOJONEGORO
- PT. HANIWELL MURNI
(Food Processing)
- PT. ULTRA PRIMA ABADI
(Pressure Lamp Metal Industry)
- PT. HANIWELL MURNI
(Food Processing)
- PT. ULTRA PRIMA ABADI
(Pressure Lamp Metal Industry)
C. Industri Produk
Logam
- PT. ANCOL TERANG METAL
PRINTING INDUSTRY
(Metal Printing & Crown Corks
Industry)
- PT. ANCOL TERANG METAL
PRINTING INDUSTRY
PRINTING INDUSTRY
(Metal Printing & Crown Corks
Industry)
- PT. ANCOL TERANG METAL
PRINTING INDUSTRY
- PT. ANCOL TERANG MODERINDO
-
PT.
ULTRA KEMAS LANGGENG
BERSAMA
BERSAMA
- PT. ANCOL TERANG PRINTING
- PT. ANCOL TERANG MODERINDO
- PT. SENALCO
(Aluminium Enamelware Mfg.)
- PT. SUMATERA ENAMEL MFG.
CO. LTD.
(Enamel Houseware Mfg.)
- PT. VISTA METAL
(Steel Building Material
Fabricating)
- PT. SENALCO
(Aluminium Enamelware Mfg.)
- PT. SUMATERA ENAMEL MFG.
CO. LTD.
(Enamel Houseware Mfg.)
- PT. VISTA METAL
(Steel Building Material
Fabricating)
D. Industri
Lainnya
-
PT. CHANDRAMADYA CEMERLANG
- PT. ADEI CRUMB RUBBER
FACTORY
(Crumb Rubber Industry)
- PT. SINAR AUTO LAMP
(Bulb Lamp Mfg.)
- PT. ADEI CRUMB RUBBER
FACTORY
(Crumb Rubber Industry)
- PT. SINAR AUTO LAMP
(Bulb Lamp Mfg.)
E. Industri
Botol Plastik
- PT. PETINDO JAYA SAKTI
(Plastic Bottling Industry)
- PT. PETINDO JAYA SAKTI
(Plastic Bottling Industry)
- PT. INDONESIA PET BOTTLE
- PT. ANDA RILLA PLASTIC
(Plastic Bottling Industry)
- PT. ANDA RILLA PLASTIC
(Plastic Bottling Industry)
F. Perusahaan
Investasi & Keuangan
- PT. ANUGRAHTAMA SWADAYA
MANDIRI
MANDIRI
- PT. ARTADUTA ADIPURA
- PT. DJOJONEGORO ADITUNGGAL
- PT. PACIFIC TUNGGAL SEJATI
- PT. SINAR MUTIARA HALIM
- PT. TRIMUKTI NUSANTARA
PRIMA
PRIMA
- PT. TRIJAYA FAJAR CEMERLANG
- PT.
WISESA HALIMMANDIRI
- PT.
HD FINANCE
G. Tourism/Hotel & Restaurant
G. Tourism/Hotel & Restaurant
- PT. CROWNPRICE JASABOGA
- PT. IKA SURYA FAJAR
- PT. PURI NGAJOGJAKARTO
- PT. HAPPY DAY UTAMA
- PT. BAYU BUANA TRAVEL
SERVICE LTD.
(Tour & Travel Services)
- PT. BAYU BUANA TRAVEL
SERVICE LTD.
(Tour & Travel Services)
H. Perdagangan
- PT.
ANUGRAHTAMA BINACITRA
- PT. ARTHA BOGA
CEMERLANG
- PT.
ASTI DAMA ADHIMUKTI
- PT. BORFIAH
PRIMA CEMERLANG
- PT.
CHANDRASATYA ADIPERKASA
- PT.
CHANDRASATYA CEMERLANG
- PT.
DIAHARTA ADIKMAKMUR
- PT.
DUTA NUSA IDAMAN
- PT.
DWIJAYA FAJARCEMERLANG
- PT. AZO INTERNATIONAL (PTE),
SINGAPORE
- PT. AZO INTERNATIONAL (PTE),
SINGAPORE
I. Properti
/Konstruksi dan Real Estate
-
PT. CROWNPRISE PERKASA
-
PT.
GUNARAJULI SETIA
-
PT. MELATI TUNGGAL INTI RAYA
J. Bisnis
Lainnya
- ASIA
BUANA TRAVEL & CO.
- SIN TONG TRAVEL
SERVICES
- PT. KDS INDONESIA
(Crystal Resonator Component
Industry)
- PT. DEWI PERTIWI OFFSET
(Offset Graphic Printing)
- PT. MULTIJAYA ABADI SEMESTA
- PT. MEGA INDOPACIFIC SEJATI
- PT. HARMONI JAYA MAKMUR
- PT. PRIMAMITRA ANEKA INVESTMENT
- PT. KDS INDONESIA
(Crystal Resonator Component
Industry)
- PT. DEWI PERTIWI OFFSET
(Offset Graphic Printing)
- PT. MULTIJAYA ABADI SEMESTA
- PT. MEGA INDOPACIFIC SEJATI
- PT. HARMONI JAYA MAKMUR
- PT. PRIMAMITRA ANEKA INVESTMENT
KINERJA BISNIS
A. Latar Belakang
Sejarah ABC Grup bermula
dari usaha keluarga yang didirikan oleh dua bersaudara yaitu Chandra
Djojonegoro alias Chu Sam Yak dan Chu Sok Sam di Medan pada 1948. Awalnya, mereka berdagang
aneka barang antara lain anggur tradisional yang dikemas dalam botol. Selang
dua tahun, tepatnya 14 Februari 1950, mereka menggandeng Lim Kok Liang, Lim
Tong Chai, dan Lim Mia Chuan mengibarkan
NV Handel Maatschappij May Lian & Co. Perusahaan ini memproduksi minuman
anggur tradisional Cap Orang Tua di Semarang, Jawa Tengah. Seiring dengan
meningkatnya penyebaran produk anggurnya tersebut ke seluruh Nusantara, kemudian perusahaan ini
berubah nama menjadi PT. Perindustrian Bapak Djenggot (PBD), yang merupakan
asal usul Orang Tua Grup dan ABC Grup
B. Perkembangan Usaha
Pada tahun 1968, ABC Group ekspansi
masuk ke bisnis produk baterai kering lewat PT. Intercalin. Produk baterai
tersebut memakai merk dagang ABC yang mana sekarang dikenal baik oleh kalangan
menengah dan group kelas penghasilan menengah. Dengan sukses yang dicapai PT
Intercalin, ABC Group mengambil alih 2 perusahaan baterai kering yaitu PT.
Everbrite di Medan dan PT. Hari Terang di Surabaya. ABC Group sekarang ini
menguasai 60% pasaran baterai kering di Indonesia.
Mr. Husein Djojonegoro, bersama
dengan putranya, secara berkala ekspansi ke bisnis bisnis lain. Dalam
bekerjasama dengan Luhur Group, mereka membangun industri pengalengaan dengan
nama PT Ancol Terang.
Dalam tahun 1975, ABC Group
mendirikan perusahaan dengan nama CV. Central Food yang mana menghasilakan
industri sirup, soy-sauce, tomato sauce, chili saauce dan tetrapack tea
drinkTahun 1982 perusahaan berganti nama menjadi PT. ABC Central Food dan
kembali menjadi perusahaan pertama yang menerima fasilitas PMDN dari BKPM. Tahun 1999 perusahaan berganti
nama kembali menjadi PT Heinz ABC Indonesia dan mendapat fasilitaas PMA dengan
Heizn International of the USA adalah partner saingnya.
Warren
Buffett kembali membuat kejutan. Miliarder Amerika Serikat ini baru saja
menggandeng Kraft untuk melakukan merger terbesar dalam sejarah industri makanan. Lewat perusahaan
investasi Berkshire Hathaway, Buffett yang selama ini menjadi pemegang saham
produsen saus dan bahan makanan H.J Heinz terhitung sejak 2013 melakukan merger
usaha dengan mitra barunya, Kraft Foods Group, Inc. Di Indonesia, H.J. Heinz
dikenal sebagai pemegang merek kecap, sirup dan saus ternama ABC bekerjasama
dengan ABC Group. Heinz mengakusisi 65 persen saham ABC bernilai US$ 70 juta
dari PT. ABC Central Food Industry pada Februari 1999.
Pada tahun 1968, ABC Group expansi ke
bisnis yang memproduksi batterei kering dengan nama PT. Intercallin. Produk
yang mendirikan merk ABC yang mana sekarang sangat digemari oleh kelas group
masyarakat menengah kebawah. Dengan kesusesaannya PT. Intercallin, ABC Group
mengambil alih dua perusahaan baterai kering yaitu PT Everbrite di Medan dan PT.
Hari Terang di Surabaya.
Untuk menyokong industri minuman dan makanan ABC Group mendirikan beberapa perusahaan industri plastik dan botol dengan nama PT. Anda Rila dan PT. Petindo Jaya Sakti.
Diluar bisnis utamanya, pada tahun 1986 ABC Group mendirikan perusahaan produsen pasta gigi dan sikat gigi dengan nama PT. Brushindo Cemerlang, dan perusahaan produsen enamelware dengan nama PT. Sumatra Enamelware.
ABC Group selalu ekstensif dalam bekerjasama dengan partner dari luar negeri antara lain dengan Yen Ron Enterprise dari Taiwan dengan didirikannya PT. Indo Evergreen Agro yang mana mendirikan agrobisnis dan Azo International Pte. Ltd. dari Singapore dalam perdagangan . Perusahaan Azo International Pte. Ltd. berlokasi di Singapore.
Saat ini ABC Grup dan Orang Tua Grup telah memiliki beberapa bidang usaha yang dikelola oleh anak perusahaanya antara lain dibidang industry batu baterai, di industry makanan dan minuman, Consumer goods, perhotelan yang dikelola PT. Puri Ngajogjakarta dan distributor oleh PT. Artha Boga Cemerlang. Pada industry batu baterai dan industry consumer goods merupakan pendapatan terbesarnya yaitu sekitar 60% sampai 70%.
Di bidang industry batu baterai Kelompok usaha ini memiliki beberapa perusahaan, diantaranya :
Mr. Husein Djojonegoro, bersama saudaranya, memilki
expansi yang kontinyu terhadap bisnisnya. Didalam kerjasamanya dengan Luhur
Group, mereka memiliki industri makanan kaleng yang sedang dikembangkan dengan
nama PT Ancol Terang.
Pada
tahun 1975, ABC Group mendirikan perusahaan CV Central Food yang mana
perusahaan tersebut memproduksi sirup, soy-sauce, tomato sauce, chili sauce dan
tetapacked tminuman tea. Tahun 1982 perusahaan berganti menjadi PT ABC Central
Food dan kembali menjadi perusahaan pertama menerima fasilitas PMDN dari BKPM.
Tahun 1999 perusahaan ini berganti nama kembali menjadi PT Heinz ABC Indonesia
dan menerima failitas PMA (Foreign Investment) dengan Heinz International dari
USA sebagai partner asing.
Untuk menyokong industri minuman dan makanan ABC Group mendirikan beberapa perusahaan industri plastik dan botol dengan nama PT. Anda Rila dan PT. Petindo Jaya Sakti.
ABC
Group menguasai atau mendominasi 60% pemasaran Batterei Kering dan 20% minuman dan makanan.
Diluar bisnis utamanya, pada tahun 1986 ABC Group mendirikan perusahaan produsen pasta gigi dan sikat gigi dengan nama PT. Brushindo Cemerlang, dan perusahaan produsen enamelware dengan nama PT. Sumatra Enamelware.
ABC Group selalu ekstensif dalam bekerjasama dengan partner dari luar negeri antara lain dengan Yen Ron Enterprise dari Taiwan dengan didirikannya PT. Indo Evergreen Agro yang mana mendirikan agrobisnis dan Azo International Pte. Ltd. dari Singapore dalam perdagangan . Perusahaan Azo International Pte. Ltd. berlokasi di Singapore.
Saat ini ABC Grup dan Orang Tua Grup telah memiliki beberapa bidang usaha yang dikelola oleh anak perusahaanya antara lain dibidang industry batu baterai, di industry makanan dan minuman, Consumer goods, perhotelan yang dikelola PT. Puri Ngajogjakarta dan distributor oleh PT. Artha Boga Cemerlang. Pada industry batu baterai dan industry consumer goods merupakan pendapatan terbesarnya yaitu sekitar 60% sampai 70%.
Di bidang industry batu baterai Kelompok usaha ini memiliki beberapa perusahaan, diantaranya :
1. PT.
Everbright Battery Factory, didirikan tahun 1959 yang memproduksi baterai merek
ABC
2. PT. International Chemical Co.
Ltd, diakuisisi tahun 1968 yang memproduksi baterai ABC
3. PT. Hari Terang Co. Ltd, yang
diakuisi tahun 1982 yang memproduksi baterai ABC
4. PT. FDK
Intercallin, yang didirikan tahun 2000 yang memproduksi baterai ALKALINE
Dibidang industry makanan dan minuman memiliki
beberapa anak perusahaan, diantaranya :
1. PT. Heinz
ABC Indonesia, yang didirikan tahun 1999 yang memproduksi :
- Kecap
ABC
- Sirup
ABC
- Saus
dan Sambal ABC
- Sari
Buah ABC, Kemasan dalam kotak
2. PT. ABC
President, yang didirikan tahun 1991 yang memproduksi :
- Mie
ABC
- Mie
President
- Nu
3. PT.
Panjang Jiwo Pangan Makmur, yang didirikan tahun 1982 yang memproduksi minuman
kesehatan
wanita KIRANTI dan permen Tango
wanita KIRANTI dan permen Tango
4. PT
Asiasejahtera Perdana Pharmaceutical, yang didirikan tahun 1991 yang
memproduksi
Minuman kesehatan KRATINGDAENG dengan merek
Red Bull
5. PT. Ultra
Prima Pangan Makmur, yang diakuisisi tahun 1999 yang memproduksi Wafer
Tango
dan Malcow
6. PT. Artha
Milenia Pangan Makmur yang didirikan tahun 1992 yang memproduksi Mi selera Rakyat dan
Happy Mie
Happy Mie
7. PT.
Djojonegoro, pada tahun 2005 memperkenalkan produk barunya yang bernama
You
C-1000
Sementara itu di industry consumer goods memiliki
beberapa anak perusahaan diantaranya :
1. PT.
Haniwell Murni Company, yang didirikan tahun 1983 yang memproduksi pembalut
wanita merek Innosense, Honeysoft dn Modess untuk PT Johnson & Johnson Indonesia.
wanita merek Innosense, Honeysoft dn Modess untuk PT Johnson & Johnson Indonesia.
2. PT. Ultra
Prima Abadi yang didirikan tahun 1999 yang memproduksi pasta gigi dengan
Merek Formula, Durodont, ABC Dent
dan Formula Junior. Juga memproduksi
Talc dan
Shampoo merek Atalia.
Berkembang Pesat
Di Tangan Generasi Kedua
Dekade 1980-an, bisnis mereka tambah menggurita di tangan generasi ke-2. Sepeninggal Chandra Djojonegoro pada 1988 — Chu Sok Sam meninggal lebih dulu pada 1986, kelompok usaha ini lantas dikendalikan oleh dua putra Chandra: Husain Djojonegoro dan Hamid Djojonegoro. Sementara itu, dari generasi ke-2 Chu Sok Sam ada Sumito, Vincent Kus Chu dan Kogan Mandala Choo.
Upaya melanggengkan bisnis keluarga ini memicu mereka membangun perusahaan investasi yang berfungsi mewakili kepemilikan saham di perusahaan. Di antara generasi kedua keluarga Chu, Hamid terlihat yang paling agresif mengembangkan bisnis pribadi meski kemudian dikembangkan dalam skema kerja sama antar keluarga. Selain melalui PT. Artha Boga Cemerlang, Hamid juga tercatat sukses mengibarkan, antara lain, PT. Puri Ngajogjakarta (hotel bintang empat di Kota Gudeg yang berkapasitas 200 kamar), PT. Crownprince Jasaboga (jasa boga) dan pabrik minyak goreng di Bekasi PT. Darmex Oil & Fat. Hamid memang dipercaya membesarkan ABC Group.
Hamid juga tercatat membidani kelahiran PT. Panjang Jiwo Pangan Makmur (1982). Berlokasi di Surabaya, perusahaan ini memproduksi aneka minuman kesehatan: Kiranti, Larutan Penyejuk Panjang Jiwo, dan Larutan Penyejuk Orang Tua dan permen Tango. Kiranti tercatat satu-satunya produk minuman kesehatan bagi wanita yang sedang menstruasi. Kiranti juga mengeluarkan produk untuk pegal linu: Kiranti Pegal Linu. Sementara itu, permen Tango menempati posisi ke-6 dari 10 pemain di industri permen di dalam negeri.
Kiprah Grup ABC di
bisnis consumer goods tak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan, Grup
ABC boleh dibilang sebagai salah satu ikon penting, selain Indofood (Salim
Group), di industri tersebut. Kecap, saus sambal, sirup, sari buah dalam kotak
ABC, wafer Tango, dan batu baterai ABC tercatat sebagai pemegang pangsa pasar signifikan
di kategori produk masing-masing.
Namun, tak
banyak yang tahu siapa saja aktor di balik sukses dan mengguritanya Grup ABC.
Perusahaan keluarga ini sangat low profile, bahkan cenderung
tertutup. Padahal, dari tahun ke tahun, bisnis mereka makin berkibar dan membubung.
Di tangan generasi kedua, kepak sayap bisnisnya menggurita ke berbagai lini
bisnis. Grup ABC sukses menancapkan taringnya sebagai perusahaan keluarga yang
eksis dan solid. Bahkan, beberapa produknya telah meramaikan pasar
internasional.
Dekade 1980-an, bisnis mereka tambah menggurita di tangan generasi ke-2. Sepeninggal Chandra Djojonegoro pada 1988 — Chu Sok Sam meninggal lebih dulu pada 1986, kelompok usaha ini lantas dikendalikan oleh dua putra Chandra: Husain Djojonegoro dan Hamid Djojonegoro. Sementara itu, dari generasi ke-2 Chu Sok Sam ada Sumito, Vincent Kus Chu dan Kogan Mandala Choo.
Upaya melanggengkan bisnis keluarga ini memicu mereka membangun perusahaan investasi yang berfungsi mewakili kepemilikan saham di perusahaan. Di antara generasi kedua keluarga Chu, Hamid terlihat yang paling agresif mengembangkan bisnis pribadi meski kemudian dikembangkan dalam skema kerja sama antar keluarga. Selain melalui PT. Artha Boga Cemerlang, Hamid juga tercatat sukses mengibarkan, antara lain, PT. Puri Ngajogjakarta (hotel bintang empat di Kota Gudeg yang berkapasitas 200 kamar), PT. Crownprince Jasaboga (jasa boga) dan pabrik minyak goreng di Bekasi PT. Darmex Oil & Fat. Hamid memang dipercaya membesarkan ABC Group.
Hamid juga tercatat membidani kelahiran PT. Panjang Jiwo Pangan Makmur (1982). Berlokasi di Surabaya, perusahaan ini memproduksi aneka minuman kesehatan: Kiranti, Larutan Penyejuk Panjang Jiwo, dan Larutan Penyejuk Orang Tua dan permen Tango. Kiranti tercatat satu-satunya produk minuman kesehatan bagi wanita yang sedang menstruasi. Kiranti juga mengeluarkan produk untuk pegal linu: Kiranti Pegal Linu. Sementara itu, permen Tango menempati posisi ke-6 dari 10 pemain di industri permen di dalam negeri.
Di
tangan Hamid, Husain, dan Kogan, kelompok usaha ABC dan Orang Tua makin
menggurita dan merambah berbagai lini bisnis. Ekspansi pun terus dilakukan
dengan cara membangun sendiri maupun mengakuisisi perusahaan lain. Tahun 1983, ABC
Group membangun PT. Haniwell Murni Company. Di perusahaan yang menghasilkan
pembalut wanita merek Innosense, Honeysoft, dan Modess untuk PT Johnson &
Johnson Indonesia itu, keluarga Chu Sam Yak memiliki saham 50%.
Geliat
pasar batu baterai yang menggairahkan membuat mereka kembali mengakuisisi
perusahaan lain pada 1982. Separuh saham PT. Hari Terang Industrial Co. Ltd.
dicaploknya. Untuk menguasai pasar batu baterai nasional, pada 1989 PT. FDK
Indonesia dikibarkan dengan kepemilikan saham 22,5%. Dengan memiliki empat
pabrik batu baterai — Everbright, International Chemical, Hari Terang, dan FDK
— mereka adalah raja untuk pasar batu baterai dengan menguasai 60%-70% pangsa
pasar baterai nasional.
Sukses sikat gigi Formula membuat
mereka lebih agresif lagi menggarap ladang toiletries. Lewat PT.
Brushindo Cemerlang –kemudian dikenal dengan PT. Ultra Prima Abadi Unit 2 &
3 yang didirikan tahun 1984, mereka tampak serius menggarap pasar sikat gigi
dan pasta gigi. Selain Formula, mereka juga meluncurkan merek Durodont, ABC
Dent, dan Formula Junior. Di perusahaan ini keluarga ABC Group tercatat
mempunyai saham 78,9%. Sikat gigi Formula mencatat rekor sebagai pemimpin pasar
(30%), mengalahkan Pepsodent dan Oral B. Menurut pengamat pemasaran, dominasi
Formula memaksa Pepsodent memposisikan diri pada kelas urban karena tak mampu
menembus rural market yang dikuasai Formula. Merek Formula
juga mencatat prestasi dengan produk inovasi teranyarnya: pembersih lidah.
Sementara itu, di industri consumer
goods, mereka mulai melirik pasar biskuit dengan membangun PT. Danone
Biskuit Indonesia pada 1994. Di sini ABC Group menguasai saham 26%. Setahun berikutnya,
mereka juga membangun PT. Danone Biskuits Sales & Distribusi. Saham mereka
di sini sangat kecil, hanya 5%. Namun, tahun 1998 dan 1999, kepemilikan saham di
kedua perusahaan itu dilepas. Menilik tahunnya, sepertinya karena hajaran
krisis ekonomi. Divestasi saham juga dilakukan tahun 2000 terhadap
kepemilikannya di PT. FDK Indonesia sebesar 22,5%. Mereka lantas mendirikan PT.
FDK Intercallin, perusahaan patungan dengan Alpha Industries Co. Ltd. dan Fuji
Electrochemical Co. Ltd. yang memproduksi baterai Alkaline. Perusahaan ini
dipercayakan pengelolaannya di tangan Husain Djojonegoro.
Melepas saham di Danone bukan berarti ambisi mereka mencengkeram ladang bisnisconsumer goods surut. Justru mereka makin agresif dengan menggandeng H.J. Heinz, berkantor pusat di Amerika Serikat. Nama perusahaan pun yang semula PT. ABC Central Food berubah menjadi PT. Heinz ABC Indonesia. Langkah aliansi ini dilakukan untuk memperkuat posisi produk ABC di kawasan Asia. Maklum, sejak 1980, produk seperti sirup, sambal, dan saus tomat sudah diekspor ke berbagai negara, seperti AS, Kanada, Australia, Singapura, Malaysia, Brunei, Taiwan, Hong Kong, Jepang, Denmark, Arab Saudi, Belanda, dan Inggris. Sampai saat ini perusahaan ini memiliki tiga pabrik: di Karawang, Daan Mogot (Jakarta), dan Pasuruan. PT. Heinz ABC Indonesia dikendalikan oleh Kogan.
Melepas saham di Danone bukan berarti ambisi mereka mencengkeram ladang bisnisconsumer goods surut. Justru mereka makin agresif dengan menggandeng H.J. Heinz, berkantor pusat di Amerika Serikat. Nama perusahaan pun yang semula PT. ABC Central Food berubah menjadi PT. Heinz ABC Indonesia. Langkah aliansi ini dilakukan untuk memperkuat posisi produk ABC di kawasan Asia. Maklum, sejak 1980, produk seperti sirup, sambal, dan saus tomat sudah diekspor ke berbagai negara, seperti AS, Kanada, Australia, Singapura, Malaysia, Brunei, Taiwan, Hong Kong, Jepang, Denmark, Arab Saudi, Belanda, dan Inggris. Sampai saat ini perusahaan ini memiliki tiga pabrik: di Karawang, Daan Mogot (Jakarta), dan Pasuruan. PT. Heinz ABC Indonesia dikendalikan oleh Kogan.
Menggandeng pihak asing juga mereka
lakukan dalam memproduksi Kratingdaeng, melalui PT. Asiasejahtera Perdana
Pharma (1991). Minuman energi ini berasal dari Thailand, dengan merek Red Bull.
Di perusahaan ini mereka memiliki saham sampai 65%. Perusahaan ini di bawah
komando Husain.
Tahun 1990-an, ABC Group, juga agresif mengakuisisi beberapa perusahaan. Tercatat perusahaan yang dibeli, PT. Gunarajuli Setia (61,5%), PT. Melati Tunggal Intiraya (61,5%), PT. Asti Dama Adhimukti (97,5%), PT. Duta Nusa Idaman (100%), Pt. Rajuli Reksa (68,5%), PT. Asiatic Union Perdana (75%), dan terakhir tahun 1999 mengakuisi PT. Ultra Prima Pangan Makmur (68,5%). PT. Rajuli Reksa kemudian berubah menjadi PT. Ultra Prima Abadi Unit 4 yang merupakan pabrik talk dan sampo di Jakarta dengan merek Atalia. Sementara itu, PT. Ultra Prima Pangan Makmur adalah produsen biskuit wafer Tango dan Milcow. Wafer Tango tercatat sebagai pemicu kebangkitan pasar wafer yang terkesan tidur. Tango membuat terobosan dengan mengemas wafernya lebih sederhana dengan kemasan kecil. Didukung komunikasi dan aktiviats pemasaran yang gencar, wafer Tango sukses memimpin pasar biskuit wafer.
Tahun 1990-an, ABC Group, juga agresif mengakuisisi beberapa perusahaan. Tercatat perusahaan yang dibeli, PT. Gunarajuli Setia (61,5%), PT. Melati Tunggal Intiraya (61,5%), PT. Asti Dama Adhimukti (97,5%), PT. Duta Nusa Idaman (100%), Pt. Rajuli Reksa (68,5%), PT. Asiatic Union Perdana (75%), dan terakhir tahun 1999 mengakuisi PT. Ultra Prima Pangan Makmur (68,5%). PT. Rajuli Reksa kemudian berubah menjadi PT. Ultra Prima Abadi Unit 4 yang merupakan pabrik talk dan sampo di Jakarta dengan merek Atalia. Sementara itu, PT. Ultra Prima Pangan Makmur adalah produsen biskuit wafer Tango dan Milcow. Wafer Tango tercatat sebagai pemicu kebangkitan pasar wafer yang terkesan tidur. Tango membuat terobosan dengan mengemas wafernya lebih sederhana dengan kemasan kecil. Didukung komunikasi dan aktiviats pemasaran yang gencar, wafer Tango sukses memimpin pasar biskuit wafer.
Seperti pepatah tak ada gading yang
tak retak, Grup ABC pun tak selalu menuai sukses. Mie ABC dan Mie President
yang dihasilkan oleh PT. ABC President Enterprises Indonesia — didirikan tahun
1992 dengan kepemilikan saham 32,9% — masih tampak merayap mengejar
ketertinggalan dari dominasi Indomie (Indofood) & Mie Sedap (Wings Group).
Begitu pula minuman Galin Bugar, kurang mendapat respons pasar. Sementara itu,
mi instan Selera Rakyat dan Happy Mie yang diproduksi oleh PT. Artha Milenia
Pangan Makmur kini tengah digenjot pemasarannya.
Menjadi Leader
Di Bisnis Batu Baterai Di Dalam Negeri
Tidak hanya mampu memproduksi baterai saja tetapi telah mengembangkan teknologi dalam pembuatan sebagian besar mesin asembling baterai jenis AA/um3. Pada tahun 1990 bekerja sama dengan PT FDK- Japan, untuk memproduksi AA size dan AAA size. Namun pada tahun 1998 PT ini memutuskan untuk tidak bekerja sama lagi dengan Jepang dan berinvestasi sendiri dengan jenis Alkaline yang lebih canggih.
Intercallin telah Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001. Pada bulan Juli 1995 PT. International Chemical Industry berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9002:1994 dari QAS (sekarang SAI Global) lembaga sertifikasi dari Australia dan BSI dari England, kemudian diperbaharui pada bulan Maret 2003 menjadi ISO 9001:2000 dari lembaga sertifikasi yang sama. Dan pada bulan Agustus 2009 diperbaharui lagi menjadi ISO 9001 :2008. Pada bulan Juni 2004, Intercallin memperoleh Sertifikat ISO 14001:2000 untuk penerapan Sistem Manajemen Lingkungan dari SGS (Societe Generale de Surveillance) dan diperbaharui pada tahun 2005 menjadi ISO 14001 :2004.
Produk baterai Intercallin tersebut tidak hanya dijual dipasaran lokal, tetapi juga di pasaran internasional, seperti ke Eropa (Rusia), Asia (Cina, Jepang), Amerika (Kanada) serta Australia. Selain itu Intercallin juga dipercaya oleh institusi lembaga ketahanan Nasional melalui serangkaian uji mutu yang sangat ketat untuk mensuplai kebutuhan baterai Alkaline di lingkungan TNI sejak tahun 2001. Perlu diketahui, batu baterai yang digunakan oleh TNI harus tahan lama dan tahan di segala medan dan cuaca, minimal order 600 lusin / bulan. Dan yang terbaru PT. Intercallin telah membuat rekor bisnis yaitu 5 tahun berturut-turut sebagai best brand (85% menguasai penjualan), Golden ICSA Award (2004-2008) menobatkan ABC sebagai baterai yang berkualitas, bertenaga dan daya tahannya yang lama.
Baru-baru ini Intercallin meluncurkan produk terbarunya, ABC Rechargeable. Batu baterai ini ditujukan bagi konsumen yang membutuhkan batu baterai lebih kuat dan tahan lama serta dapat diisi ulang. Batu baterai ini dijual beserta alat charger. Dengan inovasi produk dan strategi pemasaran bertumpu pada mutu produk inilah Intercallin mampu memimpin dan mempertahankan pangsa pasar yang dikuasainya di Indonesia.
ABC Group melalui PT.
International Chemical Industry (Intercallin) merupakan perusahaan penghasil batu baterai
dengan merek dagang “ABC”. Bermula sebagai perusahaan keluarga, PT.
International Chemical Industry menjelma menjadi perusahaan bertaraf
internasional dengan 3 pabrik modern. Pabrik pertama berdiri di Medan dengan
nama PT. Everbright pada tahun 1959 (khusus pasar pulau Sumatra), kemudian pada
1968 didirikan pula pabrik di Jakarta dengan nama PT. International Chemical
Industry (khusus pasar Jawa dan Bali). Seiring meningkatnya permintaan produk, Intercallin
mendirikan pabrik di Surabaya pada 1982 (khusus pasar Sulawesi, Kalimantan, Papua).
Tidak hanya mampu memproduksi baterai saja tetapi telah mengembangkan teknologi dalam pembuatan sebagian besar mesin asembling baterai jenis AA/um3. Pada tahun 1990 bekerja sama dengan PT FDK- Japan, untuk memproduksi AA size dan AAA size. Namun pada tahun 1998 PT ini memutuskan untuk tidak bekerja sama lagi dengan Jepang dan berinvestasi sendiri dengan jenis Alkaline yang lebih canggih.
Intercallin telah Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001. Pada bulan Juli 1995 PT. International Chemical Industry berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9002:1994 dari QAS (sekarang SAI Global) lembaga sertifikasi dari Australia dan BSI dari England, kemudian diperbaharui pada bulan Maret 2003 menjadi ISO 9001:2000 dari lembaga sertifikasi yang sama. Dan pada bulan Agustus 2009 diperbaharui lagi menjadi ISO 9001 :2008. Pada bulan Juni 2004, Intercallin memperoleh Sertifikat ISO 14001:2000 untuk penerapan Sistem Manajemen Lingkungan dari SGS (Societe Generale de Surveillance) dan diperbaharui pada tahun 2005 menjadi ISO 14001 :2004.
Produk baterai Intercallin tersebut tidak hanya dijual dipasaran lokal, tetapi juga di pasaran internasional, seperti ke Eropa (Rusia), Asia (Cina, Jepang), Amerika (Kanada) serta Australia. Selain itu Intercallin juga dipercaya oleh institusi lembaga ketahanan Nasional melalui serangkaian uji mutu yang sangat ketat untuk mensuplai kebutuhan baterai Alkaline di lingkungan TNI sejak tahun 2001. Perlu diketahui, batu baterai yang digunakan oleh TNI harus tahan lama dan tahan di segala medan dan cuaca, minimal order 600 lusin / bulan. Dan yang terbaru PT. Intercallin telah membuat rekor bisnis yaitu 5 tahun berturut-turut sebagai best brand (85% menguasai penjualan), Golden ICSA Award (2004-2008) menobatkan ABC sebagai baterai yang berkualitas, bertenaga dan daya tahannya yang lama.
Pemasaran produk Intercallin di dalam
negeri dilakukan oleh distributor tunggal PT. Arta Boga Cemerlang yang juga
masih satu Group yaitu ABC Group. PT. Arta Boga ini juga sebagai distributor
produk Tango & Kratingdeng, dengan
kantor cabang yang tersebar di 34 Propinsi dan dibantu para Agen-Agen meliputi
daerah Sabang sampai Merauke.
Sasaran untuk pasar Indonesia sekarang ini
yang dilakukan Intercallin adalah memberi pemahaman kepada masyarakat untuk
beralih dari batu baterai Carbon Zinc ke batu baterai Alkaline yang mempunyai
daya lebih dibandingkan dengan batu baterai Carbon Zinc biasa. Intercallin akan
lebih banyak mempromosikan batu baterai Alkaline namun tetap tidak meninggalkan
batu baterai Carbon Zinc.
Baru-baru ini Intercallin meluncurkan produk terbarunya, ABC Rechargeable. Batu baterai ini ditujukan bagi konsumen yang membutuhkan batu baterai lebih kuat dan tahan lama serta dapat diisi ulang. Batu baterai ini dijual beserta alat charger. Dengan inovasi produk dan strategi pemasaran bertumpu pada mutu produk inilah Intercallin mampu memimpin dan mempertahankan pangsa pasar yang dikuasainya di Indonesia.
Ada Hubungan
Keluarga Dengan Pemilik Lippo Group
Hubungan antara Hamid
Djojonegoro dengan James Riady (Lippo Group) ternyata adalah besanan, karena
anak sulung Hamid, Soeharto Djojonegoro menikah dengan putri sulung James Riady
yang bernama Caroline pada Juni 2005. Hubungan harmonis antara Hamid dan James
berlanjut dengan pernikahan anak ketiga Hamid, yaitu Soebroto Djojonegoro
dengan anak ketiga James yang bernama Stephanie pada September 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar