Pages - Menu

Popular Posts

22 Januari 2019

Konglomerat Aneka Tambang Group & Kinerja Bisnisnya





8. ANEKA TAMBANG GROUP


HOLDING COMPANY :   PT. ANEKA TAMBANG Tbk.     

A l a m a t  :
Kantor Pusat
Gedung Aneka Tambang.
Jl. Letjen TB. Simatupang No. 1,
Lingkar Selatan, Tanjung Barat, Jakarta 12530

Phone : (62-21) 7891234, 7812635, 7805119
Fax :    (62-21) 7891224, 7812822
E-mail : anekat@rad.net.id
             Corsec@antam.com
Website : www.antam.com


Tahun Pendirian :
a. 5 Juli 1968, sebagai PN Aneka Tambang
b. 30 Des 1974, sebagai PT.Aneka Tambang
c. Tahun 1997 sebagai

Status :  Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
 
Jumlah Anak Perusahaan & Perusahaan Afiliasinya : 9 Perusahaan

Bidang Usaha :
Industri Pertambangan, Jasa Penunjang Pertambangan,
Trading, dan Sebagainya.

Pemegang Saham :    

Posisi pemegang saham PT. Aneka Tambang Tbk. 
                                                         
No.
NAMA PEMEGANG SAHAM
JUMLAH SAHAM
PERSENTASE
(%)
1
PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO)
15.619.999.999
65,00
2
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
1
-
3
MASYARAKAT
8.410.764.725
35,00
Sumber: PT. Aneka Tambang Tbk.

 
Daftar 20 Pemegang Saham Terbesar PT. Aneka Tambang Tbk. 
di luar Pemerintah Indonesia adalah sebagai berikut:

No.
NAMA PEMEGANG SAHAM
JUMLAH SAHAM
PERSENTASE
(%)
STATUS
1
PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO)
15.619.999.999
65,00
PERSEROAN TERBATAS
2
PT ASABRI (PERSERO) - DAPEN TNI
646.304.800
2,69
ASURANSI
3
BPJS KETENAGAKERJAAN - THT 
530.380.879
2,21
PERSEROAN TERBATAS
4
PT TASPEN (PERSERO) - THT
455.414.956
1,90
ASURANSI
5
ASURANSI JIWASRAYA
415.843.600
1,73
ASURANSI
6
PT ASURANSI JIWA ADISARANA WANAARTHA - DESK 1
325.862.994
1,36
ASURANSI
7
PT ASABRI (PERSERO) - DAPEN POLRI
307.649.300
   1,28
ASURANSI
8
PT ASABRI (PERSERO) - DAPEN 
206.462.500
0,86
ASURANSI
9
BPJS KETENAGAKERJAAN - JKK
198.435.724
0,83
ASURANSI
10
BBH BOSTON S/A VANGRD EMG MKTS STK INFD
163.063.652
0,68
BADAN USAHA ASING
11
BPJS KETENAGAKERJAAN - BPJS
150.060.080
0,62
ASURANSI
12
CITIBANK NEW YORK S/A DIMENSIONAL EMERGING MARKETS TS VALUE FUND
119.247.577
0,50
BADAN USAHA ASING
13
CITIBANK NEW YORK S/A EMERGING MARKETS CORE EQUITY PORTFOLIO OF DFA INV DIMENSIO
115.517.619
0,46
BADAN USAHA ASING
14
JPM CB NA RE-VANGUARD TOTAL INTERNATIONAL STOCK INDEX FUND
107.521,927
0,45
BADAN USAHA ASING 
15
CITIBANK NEW YORK S/A THE EMERGING MARKETS SMALL CAP SERIES OF THE DFA INVESTMEN
82.396.491
0,34
BADAN USAHA ASING
16
DANA PENSIUN ANGKASA PURA I
70.325.700
0,29
DANA PENSIUN
17
SSB 2Q27 S/A ISHARES CORE MSCI EMERGING MARKETS ETF-2144613424
68.835.043
0,29
BADAN USAHA ASING
18
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES S/A MANDIRI DINAMIC MONEY RP
63.870.600
0,27
PERSEROAN TERBATAS
19
BANQUE PICTET AND CIE SA
62.370.000
0,26
BADAN USAHA ASING
20
BPJS KETENAGAKERJAAN - JK
   62.017.950
0,26
ASURANSI
Sumber: PT. Aneka Tambang Tbk.


Sales Turnover (Estimasi) :
2018 - Rp. 16.275,0  Milyar
2017 - Rp. 14.865,0 Milyar
2016 - Rp. 12.450,0 Milyar
                                   

Dewan Komisaris :
Komisaris Utama
Mr. Fachrul Razi

Komisaris
Mr. Bambang Gatot Ariyono
Mr.Zaelani
Mr. Robert A. Simanjuntak

Komisaris Independen
Mr. Gumilar Rusliwa Somantri
Mr. Anang Sri Kusuwardono

Dewan Direksi :
Direktur Utama
Mr. Arie Prabowo Ariotedjo

Direktur
Mr. Dimas Wikan Pramudhito
Mr. Sutrisno S. Tatetdagat
Mr.Tatang Hendra
Mr. Hari Widjajanto
Mr. Johan N.B. Nababan

                                                     
DAFTAR ANAK PERUSAHAAN & PERUSAHAAN  AFILIASINYA :

1. ASIA PACIFIC NICKEL PTY. LTD. 
    (Perusahaan Investasi)
2. PT. ANTAM RESOURCINDO
    (Eksplorasi dan Operator Tambang)
3. PT. INDONESIA COAL RESOURCES 
    (Eksplorasi dan Operator Tambang Batubara)
4. PT. CIBALIUNG SUMBERDAYA 
    (Jasa Penunjang Pertambangan Umum)
5. PT. MEGA CITRA UTAMA 
    (Pembangunan, Perdagangan, Perindustrian, Pertanian dan Pertambangan)
6. PT. INDONESIA CHEMICAL ALUMINA 
    (Industri Alumina dan Jasa Kontraktor Pertambangan Umum)
7. PT. BORNEO EDO INTERNATIONAL
   (Pembangunan, Perdagangan, Perindustrian, Pertanian dan Pertambangan)
8. PT. ANTAM JINDAL STAINLESS INDONESIA 
    (Pengolahan Stainless Steel) Kepemilikan tidak langsung melalui APN
9. PT. GAG NIKEL (GN) 
    (Eksplorasi dan Operator Tambang)
    
  
KINERJA BISNIS

PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan umum. Sebelumnya perusahaan yang didirikan pada tanggal 5 Juli 1968 itu statusnya adalah (Perusahaan Negara). Pada tanggal 21 Mei 1975, dengan keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia, perusahaan ini berubah status menjadi PT Aneka Tambang (Persero) dan menjadi gabungan dari perusahaan-perusahaan pertambangan lainnya seperti PT Nikel Indonesia, PN Tambang Bauxit Indonesia, PN Logam Mulia, BPU Perusahaan-perusahaan Tambang Umum Negara, Proyek Pertambangan Intan Martapura, PN Tambang Emas Tjikotok dan Proyek Emas Logas, Pakan Baru.

Dalam perkembangannya, perusahaan ini berhasil menunjukkan kinerja yang baik, dan berhasil mencetak laba dari tahun ke tahun, sehingga pada tahun 1997 berhasil mencatatkan sahamnya di pasar modal dengan melepas 35% sahamnya ke publik.
       
PT. Aneka Tambang Tbk. (Antam) kini menjelma menjadi merupakan perusahaan pertambangan umum papan atas. Di 2016 seluruh fasilitas operasi nikel Antam berjalan optimal sementara operasi komoditas emas juga meningkat seiring pengoperasian tambang emas baru di Cibaliung.

Selain itu, Antam Tbk. saat ini tengah memprioritaskan dimulainya proyek-proyek hilir bernilai tambah seperti proyek Chemical Grade Alumina Tayan. Seiring dengan optimalnya operasi pabrik FeNi I, FeNi II dan FeNi III, sepanjang 2016 volume produksi feronikel perseroan mengalami kenaikan tajam menjadi 18.688 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau naik 49%. Optimalnya level produksi dan peningkatan permintaan menyebabkan volume penjualan komoditas feronikel naik 29% dibandingkan 2015 menjadi 18.254 TNi.

Sementara itu,  volume penjualan bijih nikel Antam juga melonjak sebesar 20% pada tahun 2016 dibandingkan 2015 menjadi 5.863.840 wmt. Peningkatan ini juga didukung kenaikan harga jual rata-rata bijih nikel.
           
Antam Pinjami Anak Usahanya Rp 1,26 Triliun, PT. AntamTbk.,  memberikan pinjaman pemegang saham (shareholder loan) kepada anak usahanya, PT. Indonesia Chemical Alumina (PT. ICA) senilai US$ 140,5 juta.

Berdasarkan data Keterbukaan Informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, dijelaskan PT. ICA adalah perusahaan patungan antara Antam (80 persen) dan  perusahaan asal Jepang, Showa Denko K.K (20 persen).

PT. ICA akan mengembangkan proyek Chemical Grade Alumina (CGA) di Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Pada Agustus 2010, PT. ICA telah menandatangani kontrak dengan konsorsium PT. Wijaya Karya Tbk, Tsukishima Kikai Co. Ltd., dan PT Nusantara Energi Abadi sebagai kontraktor EPC proyek CGA Tayan.

Pada Januari 2011, anak perusahaan Antam Tbk., PT. Indonesia Coal Resources (PT ICR) telah mengakuisisi tambang batubara Sarolangun, yang terletak di Provinsi Jambi, Indonesia. Akuisisi ini senilai Rp. 92.5 miliar dan merupakan langkah pertama ekspansi PT. ICR dalam bisnis pertambangan batubara.

Tambang batubara Sarolangun mulai operasi pada bulan Juni 2010 dengan produksi sekitar 200.000 ton pada tahun 2010. PT. ICR  meningkatkan produksi batubara menjadi sekitar 500.000 ton pada tahun 2017. PT. ICR perkiraan cadangan batubara dari jumlah tambang Sarolangun menjadi 8,25 juta ton dengan rata-rata berkisar nilai kalori antara 5.300 sampai 5.500 Kcal / kg. Batubara saat ini dijual ke pasar domestik dan India. PT ICR dibentuk untuk mendukung rencana Antam untuk membangun batubara pembangkit listrik ke sebagian pasokan listrik fasilitas ferrro nickel Antam.

Strategi Bisnis Antam Ke Depan

Salah satu strategi utama PT. Aneka Tambang Tbk. (Antam) adalah bergerak ke arah hilir untuk menghasilkan produk-produk bernilai tambah. Salah satu produk pegolahan yang telah diproduksi Antam adalah feronikel yang memiliki kandungan besi sekitar 80% dan nikel sebesar 20%. Komoditas feronikel Antam yang dibedakan dari kandungan karbon tinggi atau rendah, dijual dalam bentuk buliran (pellets) ke produsen baja nirkarat di Eropa dan Korea. Sekitar 70% dari konsumsi nikel dunia berasal dari industri baja nirkarat, sementara sisanya digunakan untuk beragam industri seperti baterai, elektronik, industri antariksa dan turbin gas.

Untuk memproduksi feronikel, bijih nikel feronikel yang memiliki kadar nikel minimum 1,8% dan kadar besi maksumum 25%, diolah untuk menjadi calcine melalui proses penghancuran, pengeringan, pemanasan, dan penambahan beberapa material untuk mengurangi tingkat keasaman melalui beberapa alat. Bijih nikel yang telah diolah kemudian dilebur dengan rasio antara 70-80 wmt bijih nikel, tergantung dari kadar bijih nikel, untuk setiap ton feronikel yang dihasilkan. Teknologi phyrometalurgi yang digunakan membutuhkan energi yang besar dan suplai listrik yang konsisten.

Antam Tbk. memiliki tiga pabrik feronikel yakni pabrik FeNi I, FeNi II dan FeNi III. Kapasitas terpasang ketiga pabrik tersebut adalah 26.000 TNi dengan mengasumsikan beban puncak 42MW serta menggunakan umpan bijih nikel dengan kadar 2,38%. Meski demikian, untuk konservasi cadangan, Antam  umumnya menggunakan umpan bijih dengan kadar rata-rata 1,8%-2,0% dan beban pabrik sekitar 38-40MW, sehingga total produksi ketiga pabrik feronikel berada di kisaran level 18.000-20.000 TNi.

Antam Tbk. telah berhasil meningkatkan kapasitas produksi produksi feronikel dari 18.000-20.000 TNi menjadi 27.000-30.000 TNi, melalui Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) yang telah beroperasi awal tahun 2017. Proyek ini menelan investasi sekitar US$ 600 juta.Proyek perluasan pabrik feronikel ini meliputi pembangunan  fasilitas pelabuhan (jetty), belt conveyor, dan pemurnian pabrik,

Fasilitas pelabuhan yang baru ini memiliki kapasitas 12.000 DWT dan unloading rate sebesar 2x500 ton per jam. Sementara fasilitas belt conveyor sepanjang 4 kilometer (km) yang dibangun bertujuan menggantikan dump truck yang sebelumnya digunakan untuk sarana transportasi bijih nikel dan batu bara dari pelabuhan ke pabrik. Selain itu, penggunaan belt conveyor juga untuk meningkatkan aspek keselamatan kerja dalam hal pengangkutan bijih nikel dan batu bara. Fasilitas belt conveyor merupakan paket 2 dari keseluruhan 8 paket P3FP.
 
Adapun fasilitas pemurnian pabrik yang merupakan bagian dariP3FP akan meningkatkan jumlah fasilitas pemurnian menjadi 2 unit dari sebelumnya 1 unit. Melalui penambahan fasilitas pemurnian ini, maka operasional pemurnian pabrik menjadi lebih fleksibel seiring dengan peningkatan produksi feronikel.

Antam Tbk. juga telah menandatangani kontrak Engineering, Procurement and Construction (EPC) pembangunan Oxygen Plant No.5 dengan unicorporated consorsium Daesung Industrial Gases Co. Ltd Korea dan PT Koin Konstruksi Indonesia. Nilai kontrak EPC ini sebesar USD 11 juta dan telah beroperasi pada tahun 2015. Pendanaan oxygen plant No. 5 berasal dari obligasi korporasi yang diterbitkan pada 2011 lalu. Oxygen plant no 5 ini dengan kapasitas 825 Nm3/h (O2) dengan tingkat kemurnian 99,6 persen. Pabrik oxygen plant no 5 merupakan bagian dari proyek perluasan pabrik feronikel pomalaa (P3FP).

Proyek-Proyek Utama Antam Tbk. Saat Ini Meliputi:

Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH)
Pengolahan bijih nikel menjadi feronikel
Estimasi Nilai Investasi
Rp. 3,5 Triliun, tidak termasuk power plant.
Estimasi Kapasitas
13.500 TNi per tahun (Tahap 1, Lini 1)
Status
Tahap konstruksi
Kontrak EPC dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan Kawasaki Heavy Industries telah ditandatangani
MoU dengan PT Bukit Asam (Persero) Tbk dalam pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 80 MW
Estimasi Commissioning
Tahun 2018
Sumber: PT. Antam Tbk.


Proyek Smelter Grade Alumina Refinery(SGAR) Mempawah
Pengolahan bauksit menjadi smelter grade alumina (SGA)
Estimasi Nilai Investasi
TBA
Estimasi Kapasitas
1.000.000 ton SGA (Tahap 1)
Status
Ventura Bersama dengan PT Inalum (Persero) telah terbentuk
MoU dengan PT Pelindo II (Persero) dalam pengembangan pelabuhan Mempawah.
Estimasi Commissioning
Tahun 2019
Sumber: PT. Antam Tbk.


Proyek Anode Slime & Precious Metal Refinery(PMR)
Pengolahan Anode Slime
Estimasi Nilai Investasi
TBA
Estimasi Kapasitas
2.000 ton Anode Slime per tahun
Status
Finalisasi perjanjian kerja sama antara ANTAM – PT Freeport Indonesia – PT Smelting
Estimasi Commissioning
Tahun 2019
Sumber: PT. Antam Tbk.

Di luar bisnis eksplorasi & eksploitasi pertambangan, PT. Antam Tbk. Mempunyai unit bisnis lainnya yaitu Unit Geomin. Unit Geomin adalah salah satu dari lima unit operasi PT. Antam Tbk. Unit Geomin memiliki tugas utama mengelola dan mengembangkan kegiatan eksplorasi dan pencarian cadangan dan sumber daya mineral baru. Dibentuk pada akhir tahun 70-an, Unit Geomin berpengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang eksplorasi pertambangan khususnya mineral yang memiliki nilai ekonomis seperti nikel, bauksit, emas dan bijih besi. Unit Geomin telah menjelajah ribuan kilometer mencari dan menemukan sumber daya mineral baru dari ujung barat hingga ujung timur Kepulauan Indonesia yang kaya akan mineral.
Unit Geomin mampu melakukan kegiatan eksplorasi terintegrasi atau kerjasama eksplorasi yang meliputi:
  • Pencarian area eksplorasi baru
  • Eksplorasi geologi
  • Survey Geofisika
  • Survey Geodesi (Topografi, GPS, dan sebagainya)
  • Pengeboran
  • Analisis Laboratorium Kimia
  • Sumber Daya dan Cadangan Estimasi
  • Sistem informasi eksplorasi (Sistem GIS)
Unit geomin memiliki tim yang solid beranggotakan sumber daya profesional yang berpengalaman yang memiliki akreditasi internasional seperti:
  • Competent Person JORC- dari AusIMM (Australasian Institute of Mining and Metallurgy)
  • KCMI-Competent Person Indonesia dari IAGI (Ahli Asosiasi Ahli Geologi Indonesia)
  • KCMI-Competent Person Indonesia dari MGEI (Indonesian Society of Economic Geology)
  • KCMI-Competent Person Indonesia dari PERHAPI (Indonesian Mining Ahli Association)
Unit Geomin juga telah memiliki berbagai sertifikasi dan akreditasi dari organisasi internasional untuk standar jaminan mutu dalam proses bisnisnya secara keseluruhan seperti:
  1. ISO 9001: 2008, "Sistem manajemen mutu"
  2. OHSAS 8001: 2007, "Kesehatan & Sistem Manajemen Keselamatan"
  3. ISO / IEC 17025, "Persyaratan umum untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi"
  4. ISO 27001: 2013, "Keamanan Sistem Informasi Manajemen" perusahaan tambang pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan sertifikasi ini.
Kerjasama Bisnis

Antam Tbk. Telah  menjalin kerja sama penjualan emas batangan dengann PT. Pos Indonesia (Posindo). Melalui kerja sama ini, ditargetkan Antam Tbk. mampu memasarkan emas batangan hingga satu ton selama tahun 2018. Target Antam Tbk. untuk penjualan emas batangan secara nasional di tahun 2018 mencapai 10 ton. Emas produksi Antam Tbk.yang dijual melalui Pos Indonesia, dimulai dari ukuran terkecil seberat 0,5 gram hingga terberat mencapai 50 gram. Langkah kerja sama ini, menurutnya, selain untuk strategi pemasaran juga memiliki tujuan menjangkau masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, untuk bisa melakukan investasi emas.Selama ini, penghasilan masyarakat lebih banyak digunakan untuk kegiatan konsumtif. Melalui pembelian emas, masyarakat bisa berinvestasi untuk jangka panjang,

Pelayanan yang diberikan Pos Indonesia untuk masyarakat yang membeli emas batangan ini, meliputi penyediaan fasilitas penjualan, pembayaran, dan distribusi emas batangan produksi Antam Tbk. Pada tahap pertama, ada sebanyak 109 kantor pos yang dilibatkan dalam penjualan emas batangan ini. Yaitu tersebar di wilayah Jawa, Madura, Bali, dan Nusa Tenggara. Ke depannya,  akan dilakukan perluasan area ke kantor pos lainnya.

Antam Tbk. telah menjalin kerjasama dengan FLSmidth untuk penyediaan desain, pengujian dan jasa terkait pengembangan proyek pertambangan di wilayah Indonesia dan sekitarnya. Pihak  Antam Tbk. mengatakan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU)  di kantor FLSmidth di Bethlehem, Amerika Serikat, pada 3 September 2014.

Dalam kerjasama ini FLSmidth nantinya akan mengembangkan desain pabrik, penyediaan pengujiaan percobaan, dukungan atas integrasi dari pabrik dengan teknologi lainnya. Sumber Antam Tbk. menambahkan kerjasama ini akan meningkatkan kinerja operasi pabrik pengolahan yang dimiliki perseroan, mengingat efisiensi dan peningkatan produktivitas sangatlah krusial dalam kegiatan operasi pengolahan mineral.

FLSmidth telah ada di Indonesia sejak tahun 1910 dengan memasok lini produksi sebuah pabrik semen di Indonesia. Sejak saat itu, FLSmidth Indonesia telah membangun hubungan yang bersifat jangka panjang dalam penyelesaian beberapa proyek yang menguntungkan bagi konsumennya. Hal ini diantaranya mencakup pasokan beberapa lini pyroprocessing untuk industri feronikel yang dimulai di tahun 1970-an, penyediaan atas banyak proyek semen, dan baru-baru ini menyediakan pasokan untuk sistem pengelolaan material. Sejak tahun 1994, personil FLSmidth telah menyediakan layanan yang berpusat di Jakarta dan saat ini terdaftar melalui entitas hukum yang bernama PT. FLSmidth Indonesia.

Antam Tbk. Juga telah resmi membuka kantor perwakilan di Shanghai, China pada Januari 2014. Hal itu dilakukan untuk menunjang dan memperluas kegiatan pemasaran produk-produk perseroan di Negeri Tirai Bambu tersebut. Menurut pihak Antam Tbk., pembukaan kantor perwakilan di Shanghai dapat memperluas kegiatan pemasaran komoditas yang diproduksi perseroan, seperti feronikel, alumina dan batubara.Selain itu, kantor perwakilan Shanghai akan mempermudah dan mempercepat akses terhadap kesempatan kerja sama dan pencarian peluang pendanaan dari China. Kantor perwakilan Shanghai tersebut akan berperan sebagai kantor perwakilan pemasaran di wilayah China. Diharapkan kantor perwakilan tersebut mempermudah kesempatan kerja sama, termasuk di bidang teknologi dengan perusahaan-perusahaan China dalam mengembangkan cadangan dan sumber daya perseroan melalui pengembangan fasilitas pengolahan dan pemurnian di Indonesia.
Kantor perwakilan di China merupakan kantor perwakilan Antam Tbk. kedua di luar negeri. Perseroan sebelumnya telah membuka kantor perwakilan di Tokyo, Jepang.

Dua perusahaan pelat merah, PT. Antam Tbk dan PT. Sucofindo  bersinergi dalam peningkatan kinerja dan pengembangan bisnis barang dan jasa di sektor pertambangan yang terkait dengan kegiatan pengkajian, penelitian dan pengujian di bidang eksplorasi.
Kerja sama tersebut tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo dan Direktur Utama Sucofindo Bachder Djohan pada November 2017 lalu.

Tahap awal dari kerja sama tersebut akan direalisasikan dengan kegiatan yang berkaitan dengan eksplorasi dan pengeboran batubara di PT. Bukit Asam Tbk. yang berlokasi di Bangko Tengah, Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Dengan nota kesepahaman ini Sucofindo akan mendukung Antam Tbk.beserta anak perusahaan dan afiliasinya pada proses bisnisnya, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki Sucofindo di bidang inspeksi, pengujian dan sertifikasi.

Pihak Sucofindo  menjelaskan, kerja sama ini juga untuk memperlancar proses kegiatan penambangan Antam Tbk. termasuk anak perusahaan dan afiliasinya dari hulu hingga ke hilir serta kegiatan sektor industri, logistik dan infrastruktur pertambangan untuk mendapatkan nilai tambah.

Antam Tbk. juga telah memulai penjualan bijih nikel kadar rendah (=<1,7% Ni) ke luar negeri seiring dengan telah didapatkannya rekomendasi ekspor bijih mineral dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sebagai langkah awal, Antam telah mengekspor 165.000 wet metric ton (wmt) bijih nikel ke China dan tengah mempersiapkan jadwal pengapalan selanjutnya.

Seperti diketahui, Antam Tbk. telah mendapatkan izin ekspor sebesar 2,7 juta wmt bijih nikel dan 850.000 wmt bijih bauksit. Negara tujuan ekspor ke China, pembeli yang komitmen beli dari China. Masalahnya di China produksi stanless still menurun atau di-setop, sehingga demand dari itu terbatas, ujar pihak  Antam Tbk.

Antam juga telah menandai dimulainya proses pembangunan pabrik teronikel Halmahera Timur yang memiliki kapasitas produksi feronikel 13.500 TNi per tahun dengan melaksanakan pemasangan tiang pancang perdana (first piling) pada 25 April 2017. P3FH akan mendukung total kapasitas produksi feronikel tahunan Antam menjadi 40.500-43.500 TNi.

Ke depannya,  Antam Tbk. Akan memperkokoh posisinya sebagai salah satu produsen feronikel berbiaya rendah di dunia dengan capaian biaya tunai sebesar USD 3,41per lb tahun 2016. Melalui efisiensi berkelanjutan serta beroperasinya PLTU batubara Pomalaa di tahun 2017, biaya tunai feronikel akan semakin dapat diturunkan. Ekspor nikel Antam ditargetkan sampai 2,7 juta ton untuk tahun 2018, tahun lalu. Dari pabrik Halmahera Timur, dari Pomalaa, realisasi di bawah 1,6 juta ton.

Adapun, harga nikel pada bulan Mei 2017 menunjukkan pergerakan naik 1,10% menjadi sebesar USD4.51 per lb dari USD4,46 per lb sejak awal 2017. Sedangkan harga nikel rata-rata bulan Mei 2017 tercatat sebesar USD4,15 lb dengan biaya tunai teronikel mencapai USD3,37 per lb.

Antam Tbk. bersama konsorsium PT. Wijaya Karya Tbk (WIKA)-Kawasaki Heavy Industries, Ltd. (WIKA-KHI) melaksanakan first piling atau pemancangan tiang perdana Proyek Pembangunan Feronikel Haltim (P3FH), pada April 2017. Proyek P3FH akan mendukung total kapasitas produksi feronikel tahunan Antam Tbk. menjadi 40.500-43.500 ton nikel dalam feronikel (TNi), sehingga semangat mewujudkan industri dasar logam di dalam negeri akan semakin dekat. Konsorsium WIKA-KHI ditetapkan sebagai pemenang tender kontrak EPC (Engineering, Procurement, dan Construction) turnkey Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) berdasarkan evaluasi administrasi, teknis, harga, kualifikasi, dan verifikasi yang dilakukan Antam pada 19 Agustus 2016. Ini sesuai dengan surat bernomor 24.A/P3FH-Peng/VIII-2016.

P3FH merupakan salah satu proyek strategis Antam yang memiliki kapasitas produksi 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi). Dengan target penyelesaian P3FH paling lambat awal 2019 dan paling cepat akhir 2018, lingkup pekerjaan Konsorsium pada proyek ini adalah pekerjaan design, engineering, procurement, construction, startup, testing dan commissioning of the plant.


Bergabung Dalam Holding Pertambangan
             
Pada November 2017, Holding BUMN tambang sudah resmi terbentuk.Holding tersebut terdiri PT. Timah Tbk, PT. Aneka Tambang (PT. Antam) Tbk.,  dan PT. Bukit Asam (PT. BA) Tbk. Sebagai Holding Companynya adalah PT. Indonesia Asahan Aluminium (PT. Inalum). Saat ini pemerintah memegang 65% saham PT. Antam, 65,02% di PT. BA dan 65% di PT. Timah. Saham tersebut telah dialihkan ke PT. Inalum. Dengan begitu status persero dari Antam, Timah dan PTBA luntur. Mereka tak lagi menjadi BUMN melainkan hanya anak BUMN dari PT. Inalum.

Namun mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 72 Tahun 2016, PT. Antam Tbk., Timah Tbk. dan PT. Bukit Asam Tbk. nantinya akan diperlakukan setara dengan BUMN.Ke-3 BUMN itu juga masih tetap mendapatkan penugasan pemerintah dan melakukan pelayanan umum selayaknya BUMN. Lalu juga masih mendapatkan kebijakan khusus negara atau pemerintah, termasuk dalam pengelolaan sumber daya dengan perlakuan tertentu sebagaimana diberlakukan bagi BUMN.

Punya Kekuatan Keuangan Rp. 180 Triliun, Freeport Menjadi Sasaran Selanjutnya

Setelah keuangan anggota BUMN tambang dikonsolidasikan maka nilai aset holding BUMN tambang akan menjadi sekitar Rp 88 triliun. Sementara untuk ekuitas totalnya sekitar Rp 60 triliun. Dengan ekuitas sebesar itu, holding BUMN tambang bisa mengembangkan keuangannya hingga 3 kali. Sehingga holding BUMN tambang mempunyai peluang mendapatkan pendanaan sekitar Rp 180 triliun.


Konglomerat Aneka Tambang Group & Kinerja Bisnisnya

8. ANEKA TAMBANG GROUP HOLDING COMPANY :   PT. ANEKA TAMBANG Tbk.       A l a m a t   : Kantor Pusat Gedung Aneka Tam...